Morfologi
Kepala burung ini memiliki bulu
yang panjang sehingga menyerupai kepala singa. Tubuh bagian atas berwarna
coklat, dan tubuh bagian bawah berwarna putih. Betina berukuran rata-rata
panjang 1 m, berat 7 kg, dan panjang sayap mencapai 2 m. Paruh berwarna hitam.
Biologi
Elang filipina merupakan salah
satu burung raptor hutan terbesar dan terkuat di dunia. Tetapi elang ini juga
merupakan elang terlangka di dunia. Elang ini endemik di Filipina, khususnya di
pulau Luzon, Samar, Leyte, dan Mindanao. Habitatnya pada hutan tropis dari ketinggian
750 m hingga 1590 m.
Elang Filipina digolongkan ke dalam famili Accipitridae
Elang Filipina memiliki pasangan
monogami seumur hidup. Sarang biasanya di pohon-pohon dipterokarp yang emergen,
letak sarangnya antara 27 m hingga 50 m dari atas tanah. Dimensi sarangnya
antara 1,2 x 1,2 m hingga 1,2 x 1,7 m.
Betina menghasilkan 1 telur
setiap berbiak, dengan masa inkubasi 58-68 hari. Burung dewasa akan menjaga
telur dan anaknya selama 20 bulan, sehingga masa berbiak hanya bisa dilakukan
setahun sekali. Betina mencapai usia matang seksual pada umur sekitar 5 tahun,
dan jantan 7 tahun.
Rentang umur elang Filipina di
alam liarnya tidak diketahui. Namun dari hasil pengamatan terhadap elang
Filipina yang dikandangkan, memiliki umur hingga 41 tahun. Tetapi karena
keadaan di alam liar lebih tidak terkontrol dibandingkan dengan keadaan di
kandang, diperkirakan umur elang ini di alam liar lebih pendek daripada elang
Filipina yang dikandangkan.
Perilaku
Makanan elang ini bervariasi
antara jenis dan ukuran mulai dari monyet, bajing loncat, kelelawar, hingga
burung berukuran besar seperti rangkong. burung juvenil belajar berburu tanpa
intervensi dari parentalnya. Elang Filipina merupakan pemangsa oportunis dengan
preferensi mangsa adalah spesies-spesies yang hidup di atas pohon.